Pastikan dulu blogmu yang Hugo sudah memanggil jQuery di <head></head>.
Lalu, letakkan pug.js di /static/. Pug JS bisa kamu dapatkan di /pug.js.
Letakkan kode berikut ini di /layouts/shortcodes/pug.html:
{{ $acak := index (seq 999 | shuffle) 0 }} <div class="tes-{{ $acak }}"></div> <script src="/pug.js"></script> <script> pug = require("pug") $(".tes-{{ $acak }}").html(pug.compile("{{ .Inner }}")) </script> Untuk menggunakannya, kamu tinggal menggunakan tag {{< pug >}}{{< /pug >}}. Contohnya aja seperti di bawah ini:
Kode CSS Tambahkan kode di bawah ini sebelum </head>:
<!-- Latest compiled and minified CSS --> <link rel="stylesheet" href="https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.3.7/css/bootstrap.min.css" integrity="sha384-BVYiiSIFeK1dGmJRAkycuHAHRg32OmUcww7on3RYdg4Va+PmSTsz/K68vbdEjh4u" crossorigin="anonymous"> Kode Javascript Tambahkan kode berikut sebelum </body>:
<script> $("table").addClass("table").addClass("table-bordered") </script>
Terkadang kita perlu mengetikkan perintah banyak baris di Termux, seperti kode di bawah ini yang fungsinya adalah untuk upload dengan Git:
git status git add -A . git commit -m "upload" git push Apakah setiap kali kita ingin upload, harus terus-terusan mengetikkan semua itu?
Nah, dengan Termux Path, kamu cukup mengetikkan upload saja di Termux untuk melakukan perintah empat baris itu.
Download Termux Path Ini linknya: https://github.com/mzaini30/apk/raw/master/Termux%20Path.signed.apk.
Menggunakan Masukkan kodenya ke Termux Path lalu klik Olah:
Persiapan Pastikan kamu sudah menginstall Termux.
Lalu, kita install PHP-nya:
pkg install php Menjalankan PHP Arahkan Termuxmu ke lokasi project PHPmu.
Jalankan perintah berikut di Termux:
php -S localhost:2020 Setelah itu, buka localhost:2020 di browser.
Kode CSS Letakkan sebelum (di atasnya) </head>:
<style> nav ul li:hover > ul { display: none; } </style> Kode Javascript Letakkan sebelum (di atasnya) </body>:
<script> $('nav ul li').click(function(){ $('nav ul li').not(this).find('ul').hide() $(this).find('ul').toggle() }) </script>
Berbicara tentang etos kerja, berarti kita juga membahas tentang kedisiplinan, ketangguhan, efikasi diri, dan motivasi. Dan tentu saja satu variabel yang tak pernah terlupa:
Bosan.
Ya. Itu sih biasa kata-kata yang terucap pada seorang pekerja yang selalu bekerja tanpa kenal istirahat (cuma perasaannya aja sih), mulai dari pagi hingga sore. Pengennya itu ya istirahat.
Tapi, kalau istirahat, cari duitnya gimana?
Nah itu.
Ya tapi sebenarnya bukan masalah duit sih melainkan bagaimana kita tu bener-bener all out dengan pekerjaan yang kita miliki.
Corona virus atau yang terkenal dengan nama COVID-19 telah ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO. Itu pertanda, bahwa masing-masing negara harus menyiapkan dirinya menghadapi berbagai kesulitan yang akan datang karena kehadiran virus ini.
Kesulitan-kesulitannya sebenarnya hanya satu sumbernya: Nggak bisa interaksi secara fisik antar manusia.
Maka, teknologi hadir sebagai solusi bagi keterbatasan fisik tersebut. Belajar online, bermain online, kerja online, dan kegiatan lainnya harus dikerjakan secara online.
Misalnya saja seperti di Samarinda yang warganya sudah ada positif satu orang terkena Corona, pemerintah kota menganjurkan kepada masyarakatnya untuk mengurus kependudukan secara online lewat Whatsapp.
Seperti yang sudah kita tau, bahwa pemerintah meluncurkan website yang bisa kita gunakan untuk mencari info tentang Corona Virus. Namun, apa aja sih teknologi yang membentuk website tersebut?
Data di bawah ini aku dapatkan dari tools Wappalyzer.
CMS CMS yang digunakan dalam website ini menggunakan WordPress. Ya, bagus memang Wordpress itu untuk blogging dan pemakaiannya pun simpel dan siapapun bisa menggunakannya. Memang tepat untuk staf admin blog yang terkadang agak susah kalau berurusan dengan teknis blog yang rumit.
Lebih cepat Sebagaimana yang dikatakan oleh para blogger SSG, Hugo adalah SSG yang cepat. Ya, tak coba sih kayaknya benar. Ini lebih cepat dari Jekyll. Dan juga, ada fitur Livereloadnya sehingga blog kita akan reload otomatis setiap ada perubahan.
Template engine Namun, yang paling nggak nyaman adalah karena dia menggunakan TCL untuk layoutingnya. Contoh sintaksnya ada di postinganku tentang membuat fitur pencarian di Hugo.
Sangat nggak nyaman banget kan?
Berbeda dengan Jekyll yang menggunakan Liquid.