Apakah tidak lelah selalu melihat ke atas?
Prestasi orang lain… Target yang ingin digapai… Kepameran orang lain… Kehidupan orang-orang kaya Ya, memang indah dilihat. Namun, nggak baik jika kita terus-terusan memandang segala sesuatu yang nggak bisa kita miliki saat ini.
Rasanya sakit.
Sesekali, lihatlah ke bawah. Lihatlah anak-anak kita yang tersenyum bahagia. Lihatlah pekerjaan kita yang melimpah. Lihatlah koleksi buku kita yang penuh dengan hikmah. Lihatlah rumah kita yang bersih dan wangi.
Bagi orang yang suka rebahan, inilah saatnya untuk menyelamatkan umat manusia. Yap, hanya dengan rebahan. Bayangkan coba.
Corona ini virus yang sangat berbahaya. Makanya, sekarang ini memang satu-satunya cara untuk menyelamatkan umat manusia adalah dengan rebahan dan menghindari kontak sosial.
Ya, macam ngewibu gitu.
Tetap produktif Tapi, walaupun kerjaan hanya rebahan, bukan berarti kita nggak produktif ya.
Berikut ini ada beberapa ide yang bisa kamu lakukan selama kegiatan rebahan massal:
Kehadiran virus Corona ini membuat manusia terpecah menjadi dua sisi. Satu sisi adalah manusia yang semangat, dan sisi lainnya adalah manusia yang menyerah.
Bagi manusia yang semangat, nggak ada yang namanya nggak ada celah untuk berjuang. Semua ada celahnya. Mau makan tapi nggak ada makanan di dapur, beli. Nggak ada uang, kerja. Nggak ada kerjaan, buat lapangan kerja. Begitu seterusnya di dalam otak orang-orang yang semangat. Selalu ada celah untuk berusaha.
Hei, akhirnya aku menggunakan Hugo untuk website utamaku (mzaini30.com). Untuk repositorinya, kamu bisa kunjungi di https://github.com/mzaini30/my-blog.
Secara default, Hugo nggak mendukung syntax highlighting untuk Pug. Contohnya aja seperti di bawah ini:
doctype html html head title Hello world meta(charset="utf-8") body h1.text-center Hello world Maka, kita akali dengan menggunakan syntax highlighting Javascript:
doctype html html head title Hello world meta(charset="utf-8") body h1.text-center Hello world
Memang sih kalau domain dotcom dan kawan-kawannya itu membuat blog kita terlihat keren, profesional, dan gampang dapet job.
Tapi…
Bagaimana nasib blog kita pas kita nggak bisa mengurusnya? Misalnya oas kita di hutan atau pas kita nggak ada duit buat perpanjang dotcomnya? Kan, blog kita yang sudah dikenal banyak orang itu akhirnya nggak bisa diakses. Kan sayang.
Makanya sih blog ini nggak kubuatin dotcomnya, masih menginduk di Netlify domainnya.
Konten adalah raja
Di dashboard blogger, pilih tambah HTML lalu masukkan kode berikut:
<iframe src="https://www.worldometers.info/coronavirus/" height=400 width="100%"></iframe> Hasilnya:
Nggak bisa dipungkiri memang, kehadiran jQuery memudahkan umat programmer dalam membuat behavior website dengan lebih cepat. Misalnya aja, kita ingin membuat element click. Kalau di Javascript biasa, atau biasa disebut dengan Vanilla JS, kodenya seperti ini:
document.querySelectorAll(".halo").forEach(x => x.addEventListener("click", function(){ console.log(this.innerHTML) })) Nah, sekarang coba bandingkan sama jQuery:
$(".halo").click(function(){ console.log($(this).html()) }) Terus, kenapa sih kita baiknya menghindari menggunakan jQuery?
Masalah dalam memuat jQuery Ketika ingin menggunakan jQuery, tentu saja kita harus memuat jquery.
Buat kode berikut di /layouts/shortcodes/html.html:
{{ .Inner }} Untuk menggunakannya, contohnya seperti di bawah ini:
{{< html >}} <details> <summary>Spoiler</summary> <p>Halo <strong>Zen</strong></p> </details> {{< /html >}} Hasilnya:
Spoiler Halo Zen